Sumber gambar: parstoday.com
Kuncung Wijaya – Di Negara adidaya
seperti Amerika serikat tepatnya di Negara Bagian Virgiana Barat para
pengajarnya pun melakukan aksi mogok. Sama seperti di Indonesia alasan mereka
melakukan mogok mengajar sebagaimana diberitakan parstoday.com (23/02/2018) memprotes
terkait pendapatan atau gaji mereka. Senasib dengan guru yang berada di
Indonesia masalah utamanya adalah kesejahteraan guru. Status pegawai sebetulnya
tidak akan menjadi persoalan yang diprotes jika kesejahteraan para guru ini
terpenuhi.
Menteri pendidikan sebagaimana
diberitakan detiknews.com (20/09/2018) menghimbau agar guru tidak melakukan
mogok mengajar, ini menunjukan ketidakberpihakan sang menteri untuk para guru,
dengan alasan bahwa siswa terlantar, namun sejatinya bentuk tututan sang
menteri agar guru tetep mengajar walaipun dengan gaji pas-pasan. Apalagi
mengeluarkan kata “professional”, sebetulnya siapa yang tidak professional guru
yang telah bertahun-tahun mengabdi dengan gaji rendah kemudian mengahadapi
tututan ekonomi atau pemerintah yang tidak professional?
Istilah jawa mengatakan bahwa “dasar”
lebih kuat dari pada “ajar” namun tanpa “ajar” tidak akan berkembang. Artinya jika
guru sebagai manusia yang memiliki kebutuhan hidup dasar untuk makan tidak
terpenuhi maka apapun akan dilakukan, yakin akan mengesampingkan
profesionalisme. Ini yang mestinya disadari oleh pemerintah agar pendidikan
kita tidak tercoreng dan akan maju.
Jayalah para guru, tetap suarakan tuntutanmu
sampai titik darah penghabisan, ini tahun politik, sehingga sangat mungkin
tuntutanmu akan dipenuhi. Sejarah mengatakan Negara-negara majupun gurunya
melakukan demo.